Jombang Kota Santri
Jombang sebuah daerah yang tak terlalu luas berada di tengah-tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.159,50 km² dan berjumlah penduduk 1.201.557 jiwa (2010). Meskipun wilayahnya tak terlalu luas, Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.Ciri khas dari Kabupaten Jombang adalah Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso).
Dilihat dari letak geografis, Jombang termasuk daerah etnis budaya Jawa Timuran yang mempunyai ragam campuran budaya, di antaranya budaya Arek, budaya Panaragan, budaya Mataraman, budaya Maduran maupun budaya Pesisiran.
Karena pengaruh tersebut, maka kesenian yang berkembang di Jombang juga sangat beragam. Misalnya dari budaya arek, lahirlah kesenian lerok yang kemudian berkembang menjadi seni besutan dan bermetafosis menjadi ludruk. Dari budaya Maduran juga muncul kesenian Sandur, meski kesenian ini tidak sama dengan kesenian Sandur dari daerah lain. Dari budaya Mataram juga mengkristalkan kesenian diantaranya, wayang kulit. Wayang kulit yang berkembang di Jombang juga ada dua gaya pekelirannya, gaya Kulonan dan gaya Jawa Timuran (cek-dong). Budaya Panaragunpun juga demikian, ada kesenian kuda lumping, reog, bantengan dll.
Jika mengenal suatu daerah maka tidaklah sah bila belum mengetahui makanan khasnya. Di Jombang ada beberapa makanan khasnya, diantaranya nasi kikil makanan tersebut dapat dijumpai di sepanjang Jalan Ds. Mojosongo. kemudian nasi pecel, untuk mendapatkan makanan khas Jombang, tidaklah sulit. Pemerintah Jombang tengah menggodok dan memunculkan banyak potensi daerahnya. Salah satu makanan khas Jombang yang sangat disukai adalah Sego Pecel. Banyak di antara para wisatawan selalu menyempatkan diri untuk mencicipi masakan khas Jombang tersebut. Selain itu ada juga oleh-oleh khas Jombang yang bisa dibawa pulang seperti Jenang Kelapa Muda, Krupuk Tempe, Sambel Pecel bungkus Instant, Peyek Bayam, dll.
Dilihat dari letak geografis, Jombang termasuk daerah etnis budaya Jawa Timuran yang mempunyai ragam campuran budaya, di antaranya budaya Arek, budaya Panaragan, budaya Mataraman, budaya Maduran maupun budaya Pesisiran.
Karena pengaruh tersebut, maka kesenian yang berkembang di Jombang juga sangat beragam. Misalnya dari budaya arek, lahirlah kesenian lerok yang kemudian berkembang menjadi seni besutan dan bermetafosis menjadi ludruk. Dari budaya Maduran juga muncul kesenian Sandur, meski kesenian ini tidak sama dengan kesenian Sandur dari daerah lain. Dari budaya Mataram juga mengkristalkan kesenian diantaranya, wayang kulit. Wayang kulit yang berkembang di Jombang juga ada dua gaya pekelirannya, gaya Kulonan dan gaya Jawa Timuran (cek-dong). Budaya Panaragunpun juga demikian, ada kesenian kuda lumping, reog, bantengan dll.
Jika mengenal suatu daerah maka tidaklah sah bila belum mengetahui makanan khasnya. Di Jombang ada beberapa makanan khasnya, diantaranya nasi kikil makanan tersebut dapat dijumpai di sepanjang Jalan Ds. Mojosongo. kemudian nasi pecel, untuk mendapatkan makanan khas Jombang, tidaklah sulit. Pemerintah Jombang tengah menggodok dan memunculkan banyak potensi daerahnya. Salah satu makanan khas Jombang yang sangat disukai adalah Sego Pecel. Banyak di antara para wisatawan selalu menyempatkan diri untuk mencicipi masakan khas Jombang tersebut. Selain itu ada juga oleh-oleh khas Jombang yang bisa dibawa pulang seperti Jenang Kelapa Muda, Krupuk Tempe, Sambel Pecel bungkus Instant, Peyek Bayam, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar